Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2012

Renungan Bagi Para Orangtua yang Selalu Menginginkan yang Terbaik untuk Anaknya

Ranking 23 : "Aku ingin menjadi orang yang bertepuk tangan di tepi jalan" Di kelasnya ada 50 orang murid, setiap kali ujian, anak perempuanku tetap mendapat ranking ke-23. Lambat laun membuat dia mendapatkan nama panggilan dengan nomor ini, dia juga menjadi murid kualitas menengah yang sesungguhnya. Sebagai orangtua, kami merasa nama panggilan ini kurang enak didengar, namun anak kami ternyata menerimanya dengan senang hati. Suamiku mengeluhkan kepadaku, setiap kali ada kegiatan di perusahaannya atau pertemuan alumni sekolahnya, setiap orang selalu memuji-muji "Superman cilik" di rumah masing-masing, sedangkan dia hanya bisa menjadi pendengar saja. Anak keluarga orang, bukan saja memiliki nilai sekolah yang menonjol, juga memiliki banyak keahlian khusus. Sedangkan anak nomor 23 di keluarga kami tidak memiliki sesuatu pun untuk ditonjolkan. Dari itu, setiap kali suamiku menonton penampilan anak-anak berbakat luar biasa dalam acara televisi,

Menyiapkan Anak Laki-laki Aqil Baligh

Menyiapkan Anak Laki-laki Mimpi Basah (‘Aqil Baligh) oleh Elly Risman Dear Parents…  Tahukah anda, bahwa anak laki-laki yang belum baligh dijadikan sasaran tembak bisnis pornografi internasional? Mengapa demikian? Karena anak laki-laki cenderung menggunakan otak kiri dan alat kemaluannya berada di luar. Di berbagai media (Komik, Games, PS, Internet, VCD, HP), mereka menampilkan gambar-gambar yang mengandung materi pornografi, melalui tampilan yang dekat dan akrab dengan dunia anak-anak. Dengan berbagai rangsangan yang cukup banyak dari media-media tersebut, dan asupan gizi yang diterima anak-anak dari makanannya, hormon testosterone di dalam tubuh bergerak 20 kali lebih cepat. Sehingga, testis mulai memproduksi sperma. Dan kantung sperma menjadi penuh. Karena itu, anak laki-laki kita dengan mudahnya mengeluarkan mani lebih cepat dari yang lainnya dan kadang-kadang, dengan banyaknya ‘rangsangan’ dari berbagai media tersebut, mereka tidak perlu dengan bermimpi ! Dear Parents…

SDI Ramah Anak Peduli Palestina

SDI Ramah Anak Depok - Memasuki Bulan Dzulhijjah 1433 H (momentum Idul Adha), SDI Ramah Anak mengadakan Penggalangan Dana dalam rangka membangun kepedulian terhadap saudara-saudara Muslim di Palestina. Kegiatan ini dilakukan selama kurang lebih satu minggu dalam bentuk pengumpulan dana dari para murid, guru, orang tua murid dan lain-lain. Dana yang terkumpul sebesar Rp 13.270.000 dengan rincian sebagai berikut: Rp. 4.500.000 (dari infaq murid & POMG) Rp. 5.000.000 (dari Ummi Hilmi siswa kelas 2 Semangat dan POMG) Rp. 1.500.000 (dari orangtua Zuhdi siswa kelas 1 Jujur) Rp. 200.000 (dari infaq pengajian POMG) Rp. 2.070.000 ( dari orang tua murid lainnya) Dana tersebut disalurkan melalui Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) melalui timnya yang datang ke SDI Ramah Anak Depok pada Hari Kamis, 18 Oktober 2012 dan kemudian disalurkan langsung oleh KNRP ke Wilayah Gaza di Palestina. Dana tersebut - bersama dana lain yang digalang oleh KNRP - akan diperguna

Prinsip-prinsip Perkembangan Anak

Dalam perkembangan anak dikenal prinsip-prinsip perkembangan sebagai berikut: a. Perkembangan berlangsung seumur hidup dan meliputi  semua aspek. Perkembangan bukan hanya berkenaan dengan aspek-aspek tertentu tetapi menyangkut semua aspek. Perkembangan aspek tertentu mungkin lebih terlihat dengan jelas, sedangkan aspek yang lainnya lebih tersembunyi. Perkembangan tersebut juga berlangsung terus sampai akhir hayatnya, hanya pada saat tertentu perkembangannya lambat bahkan sangat lambat, sedangkan pada saat lain sangat cepat. Jalannya perkembangan individu itu berirama dan irama perkembangan setiap anak tidak selalu sam a. b. Setiap anak memiliki kecepatan (tempo) dan kualitas perkembangan yang berbeda. Seorang anak mungkin mempunyai kemampuan berpikir dan membina hubungan sosial yang sangat tinggi dan tempo perkembangannya dalam segi itu sangat cepat, sedang dalam aspek lainnya seperti keterampilan atau estetika kemampuannya kurang dan perkembangannya lambat. Sebali

Kisah Hasan Al-Bashri dan Seorang Gadis Kecil

Sore itu Hasan al-Bashri sedang duduk-duduk di teras rumahnya. Rupanya ia sedang bersantai makan angin. Tak lama setelah ia duduk bersantai, lewat jenazah dengan iring-iringan pelayat di belakangnya. Di bawah keranda jenazah yang sedang diusung berjalan gadis kecil sambil terisak-isak. Rambutnya tampak kusut dan terurai, tak beraturan. Al-Bashri tertarik penampilan gadis kecil tadi. Ia turun dari rumahnya dan turut dalam iring-iringan. Ia berjalan di belakang gadis kecil itu. Di antara tangisan gadis itu terdengar kata-kata yang menggambarkan kesedihan hatinya. "Ayah, baru kali ini aku mengalami peristiwa seperti ini." Hasan al-Bashri menyahut ucapan sang gadis kecil, "Ayahmu juga sebelumnyatak mengalami peristiwa seperti ini." Keesokan harinya, usai salat subuh, ketika matahari menampakkan dirinya di ufuk timur, sebagaimana biasanya Al-Bashri duduk di teras rumahnya. Sejurus kemudian, gadis kecil kemarin melintas ke arah makan ayahnya. "Gadis kecil y