Langsung ke konten utama

Tentang Kami


Sekolah Dasar Islam Ramah Anak di bawah manajemen Yayasan Khaulah Mu'adzah adalah sekolah yang berusaha menyelenggarakan pendidikan dengan menempatkan kurikulum, pembelajaran, SDM dan fasilitas dalam satu paket secara stimultan dan terarah, sehingga menjadi kewajiban bagi semua pihak untuk berkerjasama, ta'awun dalam kebaikan dan ketaqwaan agar cita-cita dan harapan dapat tewujud dimasa depan.

Setiap individu adalah unik, sekolah ramah anak melayani semua anak sesuai dengan perkembangan dan karakteristiknya. Maka pendekatan pembelajaran yang ideal sudah semestinya dilandasi dengan cinta dan ilmu.


VISI SDI Ramah Anak

Menjadi sekolah unggulan di Kota Depok yang ramah terhadap semua anak.



MISI SDI Ramah Anak

  • Mewujudkan anak yang kuat, ceria, cerdas, mandiri dan berakhlak Islami
  • Mengoptimalkan perkembangan potensi dan bakat individual anak
  • Melaksanakan manajemen sekolah yang responsif dan akuntabel
  • Mewujudkan lingkungan sekolah yang sehat dan bersahabat



TARGET SDI Ramah Anak

  • Menanamkan dasar-dasar aqidah, perilaku budi pekerti, dan akhlak mulia
  • Menumbuhkan dasar-dasar kemahiran membaca, menulis dan berhitung
  • Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah, kemampuan berfikir logis, kritis dan kreatif
  • Menumbuhkan sikap toleran, tanggung jawab, kemandirian dan kecakapan emosional
  • Membiasakan hidup bersih, bugar, sehat dan menyayangi keindahan
  • Membentuk rasa cinta terhadap bangsa dan tanah air Indonesia

Postingan populer dari blog ini

Menyiapkan Anak Laki-laki Aqil Baligh

Menyiapkan Anak Laki-laki Mimpi Basah (‘Aqil Baligh) oleh Elly Risman Dear Parents…  Tahukah anda, bahwa anak laki-laki yang belum baligh dijadikan sasaran tembak bisnis pornografi internasional? Mengapa demikian? Karena anak laki-laki cenderung menggunakan otak kiri dan alat kemaluannya berada di luar. Di berbagai media (Komik, Games, PS, Internet, VCD, HP), mereka menampilkan gambar-gambar yang mengandung materi pornografi, melalui tampilan yang dekat dan akrab dengan dunia anak-anak. Dengan berbagai rangsangan yang cukup banyak dari media-media tersebut, dan asupan gizi yang diterima anak-anak dari makanannya, hormon testosterone di dalam tubuh bergerak 20 kali lebih cepat. Sehingga, testis mulai memproduksi sperma. Dan kantung sperma menjadi penuh. Karena itu, anak laki-laki kita dengan mudahnya mengeluarkan mani lebih cepat dari yang lainnya dan kadang-kadang, dengan banyaknya ‘rangsangan’ dari berbagai media tersebut, mereka tidak perlu dengan bermimpi ! Dear Pare...

SDI Ramah Anak Peduli Palestina

SDI Ramah Anak Depok - Memasuki Bulan Dzulhijjah 1433 H (momentum Idul Adha), SDI Ramah Anak mengadakan Penggalangan Dana dalam rangka membangun kepedulian terhadap saudara-saudara Muslim di Palestina. Kegiatan ini dilakukan selama kurang lebih satu minggu dalam bentuk pengumpulan dana dari para murid, guru, orang tua murid dan lain-lain. Dana yang terkumpul sebesar Rp 13.270.000 dengan rincian sebagai berikut: Rp. 4.500.000 (dari infaq murid & POMG) Rp. 5.000.000 (dari Ummi Hilmi siswa kelas 2 Semangat dan POMG) Rp. 1.500.000 (dari orangtua Zuhdi siswa kelas 1 Jujur) Rp. 200.000 (dari infaq pengajian POMG) Rp. 2.070.000 ( dari orang tua murid lainnya) Dana tersebut disalurkan melalui Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) melalui timnya yang datang ke SDI Ramah Anak Depok pada Hari Kamis, 18 Oktober 2012 dan kemudian disalurkan langsung oleh KNRP ke Wilayah Gaza di Palestina. Dana tersebut - bersama dana lain yang digalang oleh KNRP - akan diperguna...

Kisah Hasan Al-Bashri dan Seorang Gadis Kecil

Sore itu Hasan al-Bashri sedang duduk-duduk di teras rumahnya. Rupanya ia sedang bersantai makan angin. Tak lama setelah ia duduk bersantai, lewat jenazah dengan iring-iringan pelayat di belakangnya. Di bawah keranda jenazah yang sedang diusung berjalan gadis kecil sambil terisak-isak. Rambutnya tampak kusut dan terurai, tak beraturan. Al-Bashri tertarik penampilan gadis kecil tadi. Ia turun dari rumahnya dan turut dalam iring-iringan. Ia berjalan di belakang gadis kecil itu. Di antara tangisan gadis itu terdengar kata-kata yang menggambarkan kesedihan hatinya. "Ayah, baru kali ini aku mengalami peristiwa seperti ini." Hasan al-Bashri menyahut ucapan sang gadis kecil, "Ayahmu juga sebelumnyatak mengalami peristiwa seperti ini." Keesokan harinya, usai salat subuh, ketika matahari menampakkan dirinya di ufuk timur, sebagaimana biasanya Al-Bashri duduk di teras rumahnya. Sejurus kemudian, gadis kecil kemarin melintas ke arah makan ayahnya. "Gadis kecil y...