Langsung ke konten utama

Belajar di Peternakan Ayam


Salah satu metode pembelajaran di SDI Ramah Anak Depok adalah belajar dengan mendatangi dan melihat langsung lokasi dan suasana tempat yang dijadikan objek pembelajaran. Di antaranya, dekatnya lokasi SDI Ramah Anak Depok dengan perkampungan yang di lingkungannya terdapat peternakan ayam potong, maka hal ini dimanfaatkan untuk kegiatan pembelajaran.

Para siswa diberi kesempatan berkunjung ke lokasi peternakan ayam didampingi Bapak dan Ibu Guru. Tentu saja kegiatan ini menyenangkan bagi para siswa karena mereka tidak harus selalu berada di ruang kelas atau di dalam lingkungan sekolah. Selain itu, siswa pun antusias mengikuti pelajaran melalui pengarahan gurunya secara dialogis dan interaktif. Dengan demikian, belajar tidak hanya menyenangkan namun juga berkesan dan efektif.


Di dalam peternakan ayam, siswa dijelaskan mengenai bagaimana binatang ternak atau binatang peliharaan pun harus diberikan pelayanan dan perawatan yang baik, seperti pengaturan ventilasi udara, pencahayaan, pemberian makanan dan suplemen, pengobatan jika ada yang sakit dan seterusnya. Dan penjelasan itu tidak dilakukan hanya searah oleh Bapak dan Ibu Guru, namun para siswa diberikan kesempatan untuk mengutarakan opini dan pendapatnya. Jadi, banyaklah manfaat yang didapatkan siswa dengan model pembelajaran ini, tidak hanya berkaitan dengan objek pembelajaran, namun juga metode pembelajaran yang berkesan dan mengena (contextual teaching and learning). Semoga ke depannya SDI Ramah Anak Depok tetap menghadirkan terobosan-terobosan dalam proses pembelajaran yang ramah anak. []

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menyiapkan Anak Laki-laki Aqil Baligh

Menyiapkan Anak Laki-laki Mimpi Basah (‘Aqil Baligh) oleh Elly Risman Dear Parents…  Tahukah anda, bahwa anak laki-laki yang belum baligh dijadikan sasaran tembak bisnis pornografi internasional? Mengapa demikian? Karena anak laki-laki cenderung menggunakan otak kiri dan alat kemaluannya berada di luar. Di berbagai media (Komik, Games, PS, Internet, VCD, HP), mereka menampilkan gambar-gambar yang mengandung materi pornografi, melalui tampilan yang dekat dan akrab dengan dunia anak-anak. Dengan berbagai rangsangan yang cukup banyak dari media-media tersebut, dan asupan gizi yang diterima anak-anak dari makanannya, hormon testosterone di dalam tubuh bergerak 20 kali lebih cepat. Sehingga, testis mulai memproduksi sperma. Dan kantung sperma menjadi penuh. Karena itu, anak laki-laki kita dengan mudahnya mengeluarkan mani lebih cepat dari yang lainnya dan kadang-kadang, dengan banyaknya ‘rangsangan’ dari berbagai media tersebut, mereka tidak perlu dengan bermimpi ! Dear Parents…

SDI Ramah Anak Peduli Palestina

SDI Ramah Anak Depok - Memasuki Bulan Dzulhijjah 1433 H (momentum Idul Adha), SDI Ramah Anak mengadakan Penggalangan Dana dalam rangka membangun kepedulian terhadap saudara-saudara Muslim di Palestina. Kegiatan ini dilakukan selama kurang lebih satu minggu dalam bentuk pengumpulan dana dari para murid, guru, orang tua murid dan lain-lain. Dana yang terkumpul sebesar Rp 13.270.000 dengan rincian sebagai berikut: Rp. 4.500.000 (dari infaq murid & POMG) Rp. 5.000.000 (dari Ummi Hilmi siswa kelas 2 Semangat dan POMG) Rp. 1.500.000 (dari orangtua Zuhdi siswa kelas 1 Jujur) Rp. 200.000 (dari infaq pengajian POMG) Rp. 2.070.000 ( dari orang tua murid lainnya) Dana tersebut disalurkan melalui Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) melalui timnya yang datang ke SDI Ramah Anak Depok pada Hari Kamis, 18 Oktober 2012 dan kemudian disalurkan langsung oleh KNRP ke Wilayah Gaza di Palestina. Dana tersebut - bersama dana lain yang digalang oleh KNRP - akan diperguna

Observasi Calon Siswa Tahun Ajaran 2015/2016

Pada hari Sabtu yang lalu (6 Desember 2014), kami telah melaksanakan kegiatan observasi calon siswa baru (untuk tahun ajaran 2015-2016) yang sudah mendaftarkan diri di SD Islam Ramah Anak. Kegiatan yang diikuti oleh 37 calon siswa baru ini bertujuan untuk mengamati kekhususan masing-masing calon siswa yang nantinya akan mengikuti proses pendidikan di SD Islam Ramah Anak. Adapun jumlah pendaftar hingga hari ini adalah 52 calon siswa dari kuota 90 orang. Insya Allah untuk tahun ajaran yang akan datang, siswa satu level akan dibagi menjadi 3 kelas (tiap kelas 30 anak dengan 2 orang guru). Pendaftaran akan ditutup jika kuota 90 calon siswa telah terpenuhi.